Oleh: Veronika Hartanti, S.Pd.
Pembelajaran menulis teks cerita fantasi merupakan salah satu kompetensi dasar pelajaran bahasa Indonesia di kelas 7 SMP. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi ( dunia imaginatif yang diciptakan penulis). Menurut Nurgiyantoro, (2013:113) cerita fantasi adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian cerita. Teks cerita fantasi merupakan cerita fiksi yang menghadirkan dunia khayal atau imajinatif yang diciptakan oleh pengarang. Menurut Harsiati, dkk (2016:44) berpendapat bahwa cerita fantasi memiliki genre cerita imjinatif karena cerita fantasi diciptakan dari imajinasi penulis. Pada cerita imajinasi hal yang tidak mungkin bisa dijadikan hal yang biasa. Tokoh dan latar diciptakan sesuai imajinasi dari penulis.
Menulis cerita fantasi sangat penting untuk meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan imajinasi siswa. Setiap siswa memiliki tingkat imajinasi khayalan yang menarik dan siswa diharapkan mampu mengembangkannya dalam bentuk tulisan teks cerita fantasi.
Kenyataannya dalam pembelajaran, siswa di SMP N 2 Salatiga mengalami kesulitan dalam menulis teks cerita fantasi, seperti kurangnya minat baca siswa sehingga siswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan dan kesulitan untuk merangkai kata serta kalimat ketika diminta memproduksi sebuah teks cerita. Sehingga beberapa siswa beranggapan bahwa menulis cerita fantasi itu suatu kegiatan yang sulit.
Keterampilan menulis cerita fantasi bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian dan penjelasan semata- mata. Siswa tidak dapat memperoleh keterampilan menulis hanya dengan mendengarkan penjelasan dari guru atau sekadar membaca penjelasan dari buku. Dalam keterampilan menulis cerita fantasi dibutuhkan daya imaginatif dan kreativitas sehingga yang ditulis mempunyai arti yang jelas atau mencapai tujuan yang diinginkan dan kesan tersendiri bagi pembacanya.
Salah satu media yang dapat digunakan pada pembelajaran keterampilan menulis teks cerita fantasi yaitu melalui Fisi (film animasi). Fisi merupakan media yang tergolong dalam kategori media audiovisual. Media Fisi digunakan karena lebih efisien dan juga membuat hasil belajar lebih bermakna bagi kemampuan siswa, terutama dalam pembelajaran menulis teks cerita fantasi. Siswa dimudahkan dalam menulis teks cerita fantasi dengan adanya Fisi.
Dengan Fisi diharapkan siswa mampu menemukan informasi yang didapat dari pemutaran film animasi tersebut. Di samping itu, kebanyakan siswa sangat menyukai film – film animasi sehingga akan tercipta suatu pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Penerapan menulis teks fantasi melalui media Fisi terbagi dalam tiga tahapan, yaitu tahap pramenulis, tahap menulis, dan tahap pasca menulis. Pada tahap pramenulis siswa mengawali pembelajaran dengan melihat film animasi yang diputar oleh guru. Kemudian siswa melakukan aktivitas pencarian ide dari tayangan film animasi dan siswa membuat catatan kecil tentang hal – hal penting dari film animasi yang diputar. Dari catatan kecil itu kemudian dijadikan kerangka alur. Pada tahap menulis siswa melakukan kegiatan menulis teks cerita imajinasi dari kerangka alur yang sudah dibuat. Setelah proses menulis selesai, siswa dan guru bersama – sama melakukan proses penyuntingan mengenai isi, struktur dan unsur – unsur teks. Selanjutnya pada tahap pascamenulis siswa menyajikan karya yang sudah dibuatnya. Penyajian itu dilakukan siswa dengan membacakan hasil karyanya di depan kelas
Melalui kegiatan pembelajaran menulis teks cerita fantasi dengan menggunakan Fisi dapat meningkatkan kreativitas siswa menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi.
Guru Bahasa Indonesia SMP N 2 Salatiga
Average Rating