Cara Menjaga Kesehatan Organ Gerak

Sinung N. RachmadiMbak NoekMuji YatiWaskitho Asmara AdiNiken Lidiastuti Akhmad ThubaDinas Pendidikan Pemerintah Kota SalatigaHumas Kota SalatigaDwiana Hendriyati#sekolahpenggerak#kurikulummerdeka

Kita dapat menjaga kesehataan organ pada sistem gerak manusia yaitu tulang, otot, dan sendi. Mari menjaganya dengan cara berikut ini:

1. Berjalan 1000 langkah perhari

Dokter pada zaman Yunani kuno, Hippokrates telah menyatakan bahwa, “Berjalan adalah obat yang paling baik”. Ternyata berjalan tanpa henti selama 15-30 menit per hari bisa mengubah penampilan dan membuat tubuh tambah sehat.

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, berjalan kaki sama efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke. Aktivitas ini membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.

Jika berjalan kaki bisa memperbaiki simtom depresi pada pasien yang menderita penyakit itu, bayangkan bagaimana besarnya dampak positif berjalan kaki jika orang hanya merasa suasana hati tidak senang atau lelah secara mental. Ini tentu bisa memperbaiki “bad mood.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa, berjalan kaki membantu mencegah pikun, mengurangi risiko Alzheimer dan memperbaiki kesehatan mental. Ini juga mengurangi stres mental dan menjaga kadar endorfin tinggi dalam tubuh.

Mungkin kedengarannya aneh, mengingat mata tampak tidak berhubungan dengan kaki. Tapi berjalan juga memberi keuntungan bagi mata. Karena bisa membantu memerangi glaukoma, penyakit yang disebabkan cairan terkumpul di bagian depan mata dan meningkatkan tekanan atas syaraf penglihatan.

Berjalan kaki adalah olah raga aerobik yang meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru, selain dari menghilangkan racun hal lain yang harus dibuang. Karena orang bernafas lebih dalam dan lebih baik, penyakit paru-paru juga bisa diatasi.

Kekuatan otot juga bisa ditingkatkan, demikian halnya dengan pengurangan bobot tubuh. Jika orang berjalan 10.000 langkah setiap harinya, itu sama dengan berlatih di fitness centre, apalagi jika orang juga berjalan mendaki. Ditambah lagi, kemungkinan mendapat cedera lebih kecil.

Menurut studi, ternyata berjalan kaki efek positifnya bagi pankreas lebih besar daripada jika orang berlari. Menurut studi, sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari.

Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

(sumber: P2PTM Kemenkes RI )

2. Berjemur antara pukul 09.00-10.00 WIB

Sinar matahari dikabarkan dapat memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin. Nah, hormon serotonin sendiri bermanfaat dalam meningkatkan mood dan meningkatkan perasaan tenang. Bahkan, seseorang yang tidak mengalami depresi pun kemungkinan besar juga akan merasakan perubahan suasana hati jika dirinya berjemur di pagi hari.

Selain mengurangi depresi dan meningkatkan kualitas tidur, berjemur di pagi hari juga diyakini dapat mencegah gangguan pada tulang. Pasalnya, salah satu manfaat paparan sinar matahari pagi adalah membantu produksi vitamin D pada tubuh secara alami. Nah, vitamin D sendiri berperan penting dalam proses penyerapan kalsium pada tubuh. Hal ini tentu dapat meningkatkan kekuatan tulang sehingga dapat membantu mencegah osteoporosis dan radang sendi.

(sumber: halodoc)

3. Duduk dan berdiri tegak

Salah satu manfaat duduk tegak adalah dapat membantu Anda bernapas lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang membungkuk, otot dan tendon bagian depannya akan menjadi lebih pendek. Kondisi ini membuat seseorang akan lebih sulit untuk mengambil napas dalam-dalam. Jika Anda duduk tegak dan memperbaiki postur tubuh, pernapasan dapat meningkat hingga 30%. Ketika Anda dalam keadaan gugup, cobalah untuk duduk tegak dan menarik napas lebih dalam, hal ini dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan rileks.

(sumber: doktersehat.com)

baca juga contoh Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

4. Banyak mengonsumsi sayuran, buah, dan protein

Sistem kekebalan tubuh yang meningkat. Buah dan sayur yang kaya vitamin C membantu meningkatkan kekebalan tubuh

Menjaga kesehatan tulang dan gigi. Tak harus selalu minum susu, buah dan sayur seperti bayam,lobak, alpukat dan jeruk juga menjadi sumber kalsium yang baik

Menurunkan Kolesterol dan melancarkan pencernaan. Serat yang terkandung dalam buah dan sayur dapat menurunkan kolesterol, membuat cepat kenyang, dan melancarkan pencernaan

5. Rutin berolahraga

Ada beragam manfaat olahraga yang dapat dirasakan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Dengan rutin berolahraga, banyak manfaat olahraga yang bisa langsung Anda dapatkan. Selain itu, banyak juga manfaat olahraga yang bisa Anda dapatkan di kemudian hari dalam jangka panjang. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh secara keseluruhan. Olahraga, misalnya berjalan, berlari, menari, berenang atau yoga, merangsang otot-otot dan berbagai bagian tubuh lainnya untuk bergerak.

Olahraga merupakan obat ajaib yang bisa Anda dapatkan dengan mudah tanpa biaya mahal, namun sering kali terabaikan sehingga menimbulkan beragam keluhan kesehatan. Meski begitu, tidak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga. Berapa pun usia Anda, bukti ilmiah membuktikan bahwa aktivitas fisik dapat membuat Anda memiliki tubuh yang lebih sehat dan bahagia. Penelitian bahkan membuktikan bahwa gaya hidup yang tidak aktif lebih berbahaya bagi kesehatan daripada obesitas.

6. Jangan mengangkut beban terlalu berat

Mengangkat beban berat seperti tas koper, belanjaan, atau barang lain memang bukan pekerjaan yang bisa dilakukan sembarangan. Salah-salah, tulang bisa berisiko patah ketika mengangkat beban yang terlalu berat. Belum lagi bila posisi tubuh saat mengangkat beban kurang tepat.

Ketika seseorang mengangkat beban yang terlalu berat, maka ia memberikan tekanan ekstrem terhadap tulang belakang. Akibat tidak mampu menahan gaya atau tekanan tersebut tulang belakang menjadi patah.

Risiko yang bisa terjadi karena patah tulang belakang adalah saraf terjepit. Seperti diketahui pada tulang belakang terdapat banyak sekali saraf. Mengangkat beban berlebihan bisa sebabkan tekanan terhadap saraf, terutama yang terdapat pada tulang belakang. Hal ini yang menyebabkan saraf terjepit. (sumber: halodoc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *